Saturday, April 21, 2012

Meminta Hikmat

Yakobus 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Hikmat jauh lebih luas dari sekedar kepandaian. Orang pandai belum tentu berhikmat. Contoh: ada orang pandai, gaji setinggi langit, namun boros dan suka berfoya2 sehingga akhirnya jatuh miskin. Ada lagi orang pandai, sangat sukses, namun tidak bisa menghadapi kegagalan atau kritik, lalu stress dan depresi.


Hikmat memberitahu kita untuk membedakan, memilih, mengenali, memutuskan, dan melaksanakan sesuatu. Hikmat yg kita peroleh dari Allah jauh melebih hikmat dari dunia ini, bahkan kitab Amsal berkata, hikmat lebih berharga dari emas perak dan permata. Berita baiknya adalah Tuhan sendiri yg akan memberi kita hikmat dgn cuma2. Bukan berarti kita tidak perlu belajar apapun, namun kita justru harus nenyadari bahwa setinggi apapun ilmu yg kita miliki, kita harus selalu minta dan menggunakan hikmat yg dari Tuhan.

Hikmat diperlukan bukan hanya untuk hal2 yg kita anggap penting, melainkan juga untuk hal2 sepele, seperti saat belanja di supermarket, memilih antara barang A dan B, atau saat harus mendadak memperbaiki keran rumah yg bocor. Semua butuh hikmat Tuhan. Tuhan ingin kita bergantung padaNya. Degn menggunakan hikmat dariNya, hidup kita pasti akan menjadi maksimal, berbuah lebat, dan menyenangkan hatiNya.

No comments:

Post a Comment