Saturday, April 21, 2012

World Prayer Assembly 2012

Sumber: www.wpa2012.org

The World Prayer Assembly (May 14-18, 2012) is taking place in the midst of a modern day spiritual awakening in the nation of Indonesia. Millions of
Indonesians are now connected in prayer for their nation. 24/7 "prayer towers"
are operating in many cities, and over two-hundred thousand trained child
intercessors are crying out tood for the transformation of their nation. The
Lord is moving in this vast archipelago of 17,000 islands with many diverse
people groups. The Church has united in an extraordinary way, creating an
environment for spiritual and societal transformation that is spreading across the
region.

Thousands of prayer, mission and marketplace leaders, along with on-fire
youth and children, will gather in Jakarta to seek the Lord together in a new
paradigm for an international congress. Like the five leaders at Antioch (Acts
13:1-3), we want to "let God be God" and seek Him together for His strategies of
"prayer-action" for our hurting world. It was the first International Prayer
Assembly, almost 30 years ago in Seoul, Korea, in 1984 where the seeds for the
current global prayer movement were sown. Korea will serve as the co-host with
Indonesia for the WPA.

Special track sessions will create a forum for participants to focus on
international issues, cutting-edge models of ministry, and ministry spheres ("7
Mountains") for which they have a passion. And, while there will be world-
renowned speakers, presenters and facilitators for both plenary and track
sessions (such as David Yonggi Cho, Enoch Adeboye, Lee Younghoon, Luis Bush,
Dick Eastman, Suzette Hattingh, Ed Silvoso, Graham Power, Brian Mills, Ian Cole,
Pete Greig, Niko Nyotorahardjo, Iman Santoso, Gloria Au Yeung, Bennie Mostert
and many others), we want to hear from one Personality primarily, the Lord
Himself. All speakers will, therefore, share briefly and in a way that facilitates our
time of encounter with God and one another.

The WPA will be led inter-generationally with youth and children helping to
facilitate plenary and other sessions. There will also be strong youth and children
tracks. This will help launch the next generation of men and women of God to
lead the prayer and mission movements. We want to see modern Josephs,
Esthers, Daniels, and Deborahs raised up so that God will use to impact the
nations.

Then, on May 17, we will gather in the national stadium with 100,000 others,
including 20,000 children intercessors and 20,000 on-fire youth. Over 350 cities
of Indonesia will host simultaneous gatherings, connected by live television with
the Jakarta stadium. Tens of millions more will join us across the world by
satellite TV and Internet streaming. As one of the largest prayer meetings in
history, it has the potential to change our planet in fundamental ways.
We believe the WPA will be a stepping stone to the fulfillment of the ancient
prophet's prediction that "the earth will be filled with the knowledge of the glory
of the Lord as the waters cover the sea" (Habakkuk 2:14). It will also be a direct
answer of Jesus' prayer in John 17 as Christ's people unite in prayer around the
world.

Please pray for the World Prayer Assembly and join us in Jakarta for this unique
time in the presence of the Lord as His people gather from around the world. If
there are others in your ministry network that you feel should be with us, feel free
to share this letter of invitation with them.

Korban yg Tak Bercela

Maleakhi 1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.

Pada jaman perjanjian lama, bangsa Israel harus mempesembahkan korban untuk keselamatan dirinya. Korban ini haruslah tidak bercela. Namun ternyata lama kelamaan bangsa Israel menganggap sepele hal tersebut dan tidak rela mempersembahkan yg terbaik untuk Tuhan. Yg terbaik malah disimpan untuk dirinya sendiri karena memang manusia cenderung mementingkan dirinya sendiri. Karena itulah Tuhan marah dan mengutuk orang2 yg mempersembahkan korban sembarangan, bukan yg terbaik.

Kematian Yesus di kayu salib telah menjadikan diriNya korban keselamatan kita, sekali untuk selamanya, sempurna dan tidak bercela. Karena itu bersyukurlah karena di dalam Yesus kita tidak perlu kuatir lagi akan kena kutuk. Apa yg kita harus kita persembahkan kepada Tuhan saat ini dalah hidup kita sebgai persembahan yg kudus, hidup dan berkenan. Bukan SUPAYA kita diselamatkan, melainkan sebagai ucapan syukur kita karena kita SUDAH ditebus dan diselamatkan. Haleluyah !!

Meminta Hikmat

Yakobus 1:5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, --yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit--,maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Hikmat jauh lebih luas dari sekedar kepandaian. Orang pandai belum tentu berhikmat. Contoh: ada orang pandai, gaji setinggi langit, namun boros dan suka berfoya2 sehingga akhirnya jatuh miskin. Ada lagi orang pandai, sangat sukses, namun tidak bisa menghadapi kegagalan atau kritik, lalu stress dan depresi.


Hikmat memberitahu kita untuk membedakan, memilih, mengenali, memutuskan, dan melaksanakan sesuatu. Hikmat yg kita peroleh dari Allah jauh melebih hikmat dari dunia ini, bahkan kitab Amsal berkata, hikmat lebih berharga dari emas perak dan permata. Berita baiknya adalah Tuhan sendiri yg akan memberi kita hikmat dgn cuma2. Bukan berarti kita tidak perlu belajar apapun, namun kita justru harus nenyadari bahwa setinggi apapun ilmu yg kita miliki, kita harus selalu minta dan menggunakan hikmat yg dari Tuhan.

Hikmat diperlukan bukan hanya untuk hal2 yg kita anggap penting, melainkan juga untuk hal2 sepele, seperti saat belanja di supermarket, memilih antara barang A dan B, atau saat harus mendadak memperbaiki keran rumah yg bocor. Semua butuh hikmat Tuhan. Tuhan ingin kita bergantung padaNya. Degn menggunakan hikmat dariNya, hidup kita pasti akan menjadi maksimal, berbuah lebat, dan menyenangkan hatiNya.

Thursday, April 19, 2012

Menderita buat Orang Lain

2 Korintus 8:1-2 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan.

Sekilas ayat 1 dan 2 bertentangan. Bagaimana mungkin jemaat di Makedonia yg katanya menerima kasih anugerah malah berada dlm pencobaan berat, dalam penderitaan dan sangat miskin? Ternyata justru kasih anugerah inilah yg memampukan mereka tetap bersukacita dan bermurah hati pd org lain. Anugerah telah memelihara hidup mereka shg mereka mampu memberkati org lain.

Penderitaan yg mereka alami adl sama sperti yg Kristus alami, yaitu penderitaan utk org lain, berkorban utk org lain. Demikian jg dgn kita sekarang, Setelah kita hidup dlm anugerah Tuhan, adakah kita sudah menjadi berkat utk sesama,? Ataukah hidup kita msh dipenuhi dgn kepentingan diri sendiri?

Pelajaran dari Musa

Keluaran 4:3-4 Firman TUHAN: "Lemparkanlah itu ke tanah." Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya. Tetapi firman TUHAN kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu dan peganglah ekornya" --Musa mengulurkan tangannya, ditangkapnya ular itu, lalu menjadi tongkat di tangannya

Di ayat ini Tuhan menunjukkan kuasaNya yg ajaib kpd Musa. Dan yg luar biasanya lagi, Musa, seorang manusia biasa, saat menuruti perintah Tuhan, mampu memanifestasikan kuasa mujizat Tuhan yg luar biasa.

Kita pun seperti Musa yg diutus Tuhan, bedanya, misi kita kali ini adl utk memanifestasikan kuasa Allah dan memperkenalkan Yesus kpd dunia. Apa yg bisa kita teladani dr sikap Musa di ayat tsb?
1. Saat pertama disuruh pasti ada keraguan dan kekuatiran dlm diri Musa, namun Musa belajar utk PERCAYA, meskipun ia baru saja bbrp menit sebelumnya "kenal" Tuhan. Ia belum punya pengalaman apapun dgn Tuhan. Adakah kita yg sudah lama kenal Tuhan dan sudah sering melihat pertolongan Tuhan dlm hidup kita namun masih sering tdk percaya?

2. Musa memilki KEBERANIAN, walaupun sempat ragu dan kuatir, dia tdk membiarkan keraguan atau ketakutannya membuatnya lari dr Tuhan. Ia berani mencoba hal2 yg kelihatannya tdk masuk akal asal itu disuruh Tuhan. Bagaimana dgn kita? Adakah kita malah menghindar saat menghadapi sesuatu yg tampak di luar kemampuan dan akal kita?

3. Dia TAAT melakukan apa yg diperintahkan Tuhan kpdnya meskipun dia belum tahu hasilnya akan seperti apa. Disuruh lempar tongkat, taat. Disuruh pegang ular, taat. Taat saja tanpa tanya2 atau protes. Adakah hari2 ini kita lbh banyak taat atau lbh banyak bertanya2 / protes kpd Tuhan?

Menghadapi Saudara yg Keras Kepala

Yehezkiel 3:8 Lihat, Aku meneguhkan hatimu melawan mereka yang berkepala batu dan membajakan semangatmu melawan ketegaran hati mereka.

Ayat ini diberikan Tuhan untuk menguatkan Yehezkiel yg harus menghadapi bangsa Israel yg keras kepala. Berkali2 mereka ditegur Tuhan melalui nabi2Nya namun mereka tetap melanggar dan tidak juga bertobat.

Kita pun sering menghadapi orang2 berkarakter demikian, termasuk juga saudara2 seiman. Berkali2 kita tegur dan nasehati, namun tidak juga berubah. Adakah kita menyerah terhadap mereka dan tidak mau lagi berurusan dgn mereka? Adakah kita memilih untuk menjauhi mereka ? Hari ini Tuhan ingatkan lagi agar kita tdk menyerah terhadap org2 yg keras kepala. Walaupun kadang kita merasa lelah, jenuh, bahkan putus asa saat menghadapi mereka, ingat bhw Tuhanlah yg akan menguatkan kita.

Jadilah rekan sekerja Allah yg setia. Tetap berdoa untuk mereka walaupun tidak ada tanda2 perubahan. Percaya bahwa saat kita berdoa, maka sesuatu telah terjadi di alam roh yg baru kemudian termanifestasi di alam jasmani. Tetap nasehati, ingatkan akan kebenaran Firman Tuhan, dengan roh yg lemah lembut dan tidak menghakimi. Kerjakan apa yg menjadi bagian kita dan biarkan Tuhan yg menyempurnakanNya, sebab hanya Dialah yg sanggup mengubahkan seseorang.

Hidup dalam Kebenaran

3 Yohanes 1:3 Sebab aku sangat bersukacita, ketika beberapa saudara datang dan memberi kesaksian tentang hidupmu dalam kebenaran, sebab memang engkau hidup dalam kebenaran.

Apakah yg dimaksud sbg hidup dlm kebenaran? Tidak lain adl menyadari bahwa hidup kita yg lama sbg manusia berdosa sudah ditebus oleh karya Yesus yg sempurna di kayu salib, dan kini kita hiduo sbg ciptaan baru yg dibenarkan, bukan karena usaha dan perbuatan kita, melainkan hanya oleh karena kebenaran Kristus yg mjd bagian kita yg percaya kpdNya.

Saya percaya, org yg hidup dlm kebenaran akan menampakkan ciri2 yg sering juga disebut sbg buah Roh, yaitu Kasih, Sukacita, Damai sejahtera, Kesabaran, Kemurahan, Kebaikan, Kesetiaan, Kelemahlembutan, dan Penguasaan Diri. Yesus sendiri berkata, bhw dari buah (perbuatan dan sikap) seseorang lah kita akan mengenal siapa dirinya yg sesungguhnya.

Adakah hari2 ini orang2 yg mengenal kita mampu melihat buah2 itu nyata dlm hidup kita? Adakah mereka bisa bersaksi bhw kita adl org2 yg hidup dlm kebenaran?